Kabid Binpres PP PBSI Ricky Soebagdja mengaku kecewa dengan performa beberapa pebulutangkis Indonesia sehubungan dengan raihannya di French Open 2024. Ia menyebut daya juang di lapangan masih sangat kurang.
Memasuki perempatfinal French Open 2024 pada hari Jumat (8/3/2024) ini, Indonesia hanya menyisakan dua wakil masing-masing di nomor tunggal putra dan ganda putra.
Chico Aura Dwi Wardoyo menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang mampu menembus babak perempatfinal French Open 2024 di nomor tunggal putra.
Baca juga: Jadwal French Open 2024, Indonesia Tersisa Chico dan Fajar/Rian |
Sementara pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto juga menjadi satu-satunya wakil Merah Putih yang mampu sampai ke babak 8 besar nomor ganda putra.
“Saya sangat kecewa dengan beberapa pemain karena dengan persiapan yang baik tapi penampilannya tidak maksimal. Semestinya ini tidak terjadi,” kata Ricky Soebagdja dalam pernyataan yang diterima detikSport.
“Kendalanya yang paling kentara adalah daya juang di lapangan yang sangat kurang. Jiwa tidak mau kalah, jatuh bangun di lapangan tidak diperlihatkan. Padahal itu yang kami harapkan karena secara persiapan sudah maksimal.
“Secara teknis mereka tidak kalah apalagi saya mendapat laporan dari pak Nanang Kusuma sebagai performa analisis bahwa teknis dan fisik anak-anak ada peningkatan,” tuturnya.
Baca juga: Hasil French Open 2024: Bagas/Fikri Tumbang di 32 Besar |
Ricky, yang semasa bermain dulu berpasangan dengan Rexy Mainaky di nomor ganda putra, kemudian menyebut nama-nama di sektor tersebut. Secara khusus Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin dan Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri.
“Contoh dari ganda putra Leo/Daniel dan Bagas/Fikri, kemampuannya belum keluar semua, main juga belum capek, harusnya mereka bisa memberikan performa yang lebih baik,” ucap Ricky.
Menurut Ricky Soebagdja, hasil di French Open 2024 harus benar-benar dijadikan pelajaran dan bahan evaluasi. Ia pun berharap agar para pemain bisa tampil lebih baik karena All England 2024 sudah menanti.
Baca juga: Ricky Soebagdja Bakal Temui Kevin/Marcus untuk Bahas Komitmen |
“Bagaimana atlet dan pelatih saat bertanding bisa menyelesaikan masalah-masalah yang terjadi. Atlet bisa cepat mencari solusi dan pola untuk keluar dari tekanan, pelatih pun harus bisa memberikan motivasi dan arahan yang tepat dan cepat saat terjadi kebuntuan,” sebutnya.
Di luar lapangan, yang paling penting adalah komitmen dan fokus mereka untuk mengejar poin dan prestasi. Yang lain itu harusnya nomor sekian. Saya ingin keterbukaan jadi apa yang menjadi kurang bisa disampaikan ke tim pendukung untuk disupport baik ke atlet ataupun pelatih.”
“Dengan waktu yang sempit menuju All England, saya harap semua bisa memperbaiki lagi penampilannya,” ujar Ricky.