Fokus pebulutangkis putri Gregoria Mariska Tunjung kini tertuju ke Olimpiade 2024. Sebagai salah satu konsekuensi, ia sudah mengurangi durasi main handphone.
PP PBSI dan tim Ad Hoc Olimpiade memang tengah menggencarkan pembatasan penggunaan handphone dan sosial media mengingat pesta olahraga terbesar sejagat itu akan dimulai satu bulan lagi.
Induk organisasi bulutangkis nasional itu tak ingin atlet-atletnya hilang konsentrasi dan momentum karena hal-hal yang tidak penting. Makanya, saat latihan pun ponsel disarankan tak dibawa.
Sepakat dengan perubahan kondisi itu Jorji, panggilan karib Gregoria Mariska, juga sudah mulai mengurangi penggunaan ponselnya menjelang Olimpiade 2024.
Baca juga: Pesan Greysia Polii ke Gregoria Mariska Cs Jelang Olimpiade Paris |
“Sebenarnya setelah Indonesia Open (2024) saya sudah jarang buka Sosmed (Sosial Media) tapi kan kadang gatel ya. Namanya zaman sekarang susah ketinggalan berita. Lalu kebetulan saya juga punya handphone baru dan aplikasinya belum dipindahkan,” kata Gregoria kepada pewarta di Pelatnas PBSI, Cipayung.
“Cuma masalahnya kalau tak main Sosmed jadi suka belanja,” ungkapnya disusul derai tawa.
“Jadi mungkin membatasinya saya kasih waktu. Misal sehari satu jam di siang, lalu berapa lama di malam. Tapi saya kan tak bisa sekaku itu juga karena masih harus telepon bapak ibu karena orang tua jauh dan chatting dengan tunangan.”
Baca juga: Tim Bulutangkis RI Jalani Karantina Jelang Olimpiade Paris |
Sebagai ganti pengurangan screen time di perangkat elektroniknya, ia akan lebih banyak mengobrol dengan teman-temannya secara langsung. Khususnya dalam membahas kesiapan Olimpiade 2024. Apalagi Olimpiade Paris ini menjadi perhelatan terbesar kedua yang pernah ia lakoni. Sebelumnya, Gregoria juga tampil di Tokyo 2020.
“Cari nyamannya saja sih. Kira-kira apa sih yang saya mau lakukan sebelum turnamen atau apa sih yang saya sudah lakukan di sana selain main handphone. Dan kalau bisa yang membantu di lapangan,” tutur juara Japan Masters 2023 itu.
“Kayak ngobrol dengan teman-teman juga karena menghadapi Olimpiade pastinya enggak gampang kan. Dan mungkin akan lebih baik juga kalau kira-kira apa yang buat saya tegang tuh dikeluarkan. Jadi sama-sama bisa cari jawabannya, cari jalannya bareng dengan yang lain juga.”
“Kalau divisualisasikan misalnya bagaimana menghadapi pertandingan besok. Saya selalu visualisasikan crowdnya. Kira-kira lawan saya bagaimana. Lalu dari awal saya datang akan melakukan apa. Dari pemanasannya, kalau misalnya cukup detail. Hal itu biasanya cukup membantu untuk merilis tegangnya sih. Apalagi nanti Olimpiade kayaknya bakal tegang banget ya,” kata Gregoria Mariska Tunjung menuturkan.
(mcy/krs)