Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo baru saja menghadiri Festival Olahraga Pendidikan di Kendal. Dia menghadiahi sepatu kepada salah satu peserta.
Kejadian itu terjadi di Stadion Utama Kebondalem, Kendal, Jawa Tengah, Minggu (14/7/2024). Saat itu Dito terkesan dengan penampilan peserta yang tak menggunakan sepatu dan finis kedua.
Melihat pelari tersebut tidak mengenakan sepatu, Dito sempat bertanya dan dijawab bahwa pada babak penyisihan masih mengenakan sepatu, namun harus dilepas di babak final karena mengganggu penampilan.
Dito kemudian memberikan hadiah sepatu yang lebih cocok untuk berlari. Tujuannya agar terbiasa mengenakan sepatu yang memang untuk berlari sehingga kemampuannya bisa lebih diasah.
“Ini perlu didukung, meski tanpa mengenakan sepatu remaja putri ini bisa menunjukkan prestasi yang luar biasa dengan menjadi peringkat kedua,” ujar Dito dalam rilis kepada detikSport.
“Tadi saya tanya pas penyisihan pakai sepatu, tetapi di final tidak nyaman dengan sepatunya sehingga dilepas dan tidak mengenakan sepatu,” lanjutnya.
Baca juga: Menpora Dito: Bulutangkis Harapan Emas Indonesia di Olimpiade 2024 |
Festival Olahraga Pendidikan ini merupakan rangkaian kegiatan bersama Kejuaraan Tarkam dan Komunitas festival. Kejuaraan Antar Kampung dari 20 Kecamatan terdiri dari pelajar dan masyarakat umum, dengan jumlah peserta atletik lari cepat 48 orang,voli 19 tim putra dan 11 tim putri, dan 12 tim bulutangkis.
Peserta lainnya yakni untuk cabang senam SKJ dan sehat bugar terdiri dari 20 tim, sehingga total ada 1.100 peserta mengikuti festival.
Sekda Kendal Sugiono mengatakan kejuaraan Tarkam dan festival ini bertujuan menggali potensi atlet dari masyarakat dan pelajar, dari tingkat kecamatan untuk dipersiapkan menuju tingkat kabupaten, provinsi, nasional dan internasional.
“Juga meningkatkan interaksi sosial antar warga di kecamatan untuk saling menghargai diri sendiri dan orang lain dalam hal perbedaan pendapat, keyakinan, ras, suku dan budaya sehingga terwujudnya ketahanan sosial,” ujar Sugiono.
Kejuaraan tarkam ini juga untuk menumbuhkan motivasi peserta didik untuk mengembangkan kemampuan di bidang olahraga yang bertujuan untuk membentuk gaya hidup sehat.
Kegiatan ini diharapkan menghasilkan atlet-atlet yang handal untuk berlaga di event-event yang lebih tinggi, dan dapat rutin digelar setiap tahunnya.
“Tentunya mengembangkan keterampilan, pengetahuan, dan pemahaman tentang keolahragaan dan kesehatan peserta didik dan membuka ruang diskusi dan ekosistem yang partisipatif dalam pembangunan kepemudaan,” demikian Sugiono.
Baca juga: Jelang Olimpiade, Kemenpora Dapat Predikat WTP di 2023 |