Enea Bastianini gagal memenuhi ekspektasi di musim debutnya dengan tim pabrikan Ducati. Musim yang sulit secara fisik dan mental bagi pebalap Italia itu.
Bastianini promosi dari Gresini ke Ducati setelah finis ketiga di 2022. Hal itu juga berarti bahwa Bastianini “melompat” dari tadinya menunggangi Desmosedici GP21 langsung ke GP23 untuk musim 2023.
Perubahan tersebut berdampak besar karena Bastianini memiliki kepala kru yang baru (Marco Rigamonti) dan tim yang baru pula. Petaka langsung menghampiri Bastianini di sprint race pada seri pertama. Bastianini bersenggolan dengan Luca Marini sehingga jatuh dan mengalami retak tulang selangka.
Baca juga: Marc Marquez Akan Jadi Masalah Sekaligus Keuntungan bagi Pramac |
Alhasil, Enea Bastianini harus melewatkan balapan utama Portimao dan empat seri berikutnya sebelum comeback di Mugello pada bulan Juni. Bastianini kemudian jatuh lagi di Catalunya, yang melukai pergelangan kaki dan tangan kirinya.
Alhasil, rider berusia 26 tahun itu lagi-lagi harus menepi sebelum comeback di Mandalika. Bastianini berarti melewatkan total 16 balapan dalam 20 seri di sepanjang musim lalu dan cuma finis di urutan 15 klasemen akhir. Satu-satunya penghiburan bagi Bestia hanyalah ketika tampil sebagai juara di balapan utama Malaysia.
Baca juga: MotoGP 2024: 6 Rider Pengukir Rekor Lap Baru Musim Lalu |
”Itu adalah musim yang sulit secara mental dan fisik,” kata dia kepada Speedweek. “Setelah cedera pertama, aku sadar sulit atau bahkan mustahil bisa kembali ke lintasan dengan cepat. Saat itu aku juga menyadari peluang juaraku hanya 0 sampai 1, itu sangat-sangat aneh.”
“Saat aku kembali, bahuku enggak nyaman untuk balapan di tiga atau empat seri pertama, dan saat aku sudah pulih, aku jatuh lagi dan terluka lagi. Di segi mental, saat itu sangat sulit. Aku toh selalu fokus dan positif, tapi sulit melakukannya.”
“Namun, aku kembali, aku menang, dan itu sangat menyenangkan untuk kami semua. Aku kompetitif di Malaysia dan Qatar karena kami memahami sesuatu Tim juga mengenalku lebih baik, tapi memang betul akan sulit untukku memenangi titel juara bahkan tanpa cedera sekalipun,” Bastianini menambahkan.